Mercy without strength is weaknes, strength without mercy is tyrannous

Jumat, 11 Maret 2011

Memaknai Shorinji Kempo Dalam Kehidupan

oleh : Ir. I Gde Darmayoga (III DAN)

LATAR BELAKANG

Sebagai sebuah cabang olah raga beladiri Shoronji Kempo merupakan beladiri yang sangat lengkap dengan teknik-teknik keras dan lemah yang dipadukan secara harmonis yang merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Betapa tidak, dengan dilandasi fondasi yang kuat yaitu falsafah dan doktrin yang sangat jelas dan terarah sangatlah tepat bila ajaran  ini dikuasai, dipahami, dan diaplikasikan  dalam kehidupan sehari-hari sangatlah berguna dalam memberi sumbangan pada pembangunan fisik mental bangsa yang pada giliranya nanti dapat menjadi bangsa yang bermartabat dan dapat bersaing di era globalisasi.

            Ajaran yang adi luhur ini sebenarnya tidak berbeda dengan ajaran para leluhur kita, dimana kita diajarkan kasih sayang pada sesama, dilarang  menyakiti sesama manusia. Saling menolong pada sesama yang membutuhkan. Perangilahlah dirimu sebelum memerangi orang lain, sangat dalam artinya, kita diajarkan senantiasa introspeksi terhadap diri sendiri, tahu kelemahan dan mengerti kelebihan kita, sehingga dalam bertindak tidak ragu dan lebih memberi manfaat yang positif

            Dalam perjalanan beladiri ini terbilang sudah sangat tua, jika dilihat dari perjalanan Dharma Taishi pindah dari tempat tinggalnya di Baremon India pada tahun 550 M menuju daratan Tiongkok dan menetap disana dari hasil renungan dan semadinya teciptalah ilmu beladiri Shorinji Kempo yang pada mulanya hanya pelajaran khusus untuk calon bikshu. Tentulah telah mengalami ujian-ujian dan pasang surut dalam perkembangannya. Dan ternyata  masih eksis sampai sekarang dan diakui pula oleh para pendiri dan tokoh Beladiri Karate terkenal seperti M. Oyama yang tertulis dalam bukunya What is Karate dan That is Karate, mereka mengakui bahwa Indo Kempo adalah sumber dari ilmu beladiri yang berkembang di dunia.

            Perkembangan lebih pesat terasa setelah perang dunia ke dua tepatnya bulan oktober 1947 di Tadotsu, Kagawa, Jepang, ilmu atau teknik teknik yang dipelajari saat di China yang sangat langka dan tua ini disusun dan diatur sedemikian rupa oleh Kaiso Doshin So tentunya dengan sentuhaan kreativitasnya sendiri dan sejalan dengan kemampuan orang jepang yang senantiasa memoles sesuatu menjadi lebih sempurna, itulah Shorinji kempo yang kita kenal seperti saat ini. Hal ini pula Kaiso ikut membangun bangsa Jepang yang telah mengalami kekalahan dalam peran dunia ke dua, khususnya pada generasi mudanya supaya memiliki tubuh yang kuat dan pikiran dan mental yang tangguh untuk bangkit dan mengembalikan bangsa Jepang ke era keemasan.

            Kita sebagai bangsa Indonesia memperoleh kesempatan mempelajari Shorinji Kempo merupakan kesempatan yang sangat baik, dimana kita menyadari bahwa Kempo bukan semata mata olah raga Beladiri (ketrampilan fisik) melainkan ajaran yang membentuk kesadaran dan membangun mental kesetia kawanan, bela negara, ketaatan, disiplin, etika, kepribadian, berprilaku baik, menjaga kehormatan, kepemimpinan disinilah letak perpaduan kasih sayang dan kekuatan yang sesungguhnya.

            Melihat kondisi bangsa saat ini, dimana rasa nasionalisme  terasa menurun, moralitas juga terasa merosot sehingga bangsa dan Negara kita menjadi sorotan dalam berbagai hal, kemerosotan di segala bidang, bahkan sering dilecehkan dengan negara lain. Sebagai anak bangsa tentunya tidak membiarkan hal ini terjadi dan makin lama menjadi lebih parah. Kita harus bangkit dari kondisi ini menjadi bangsa yang besar seperti Jepang, Tiongkok, Korea dan lain sebagainya di Benua Asia.

            Tentu cara yang paling mudah adalah kembali kita bangkitkan jiwa bushido disegala aspek kehidupan. Kita memiliki Pancasila sebagai dasar falsafah Negara kita yang sangat mulia dan tidak ada bandingnya di dunia. Telah terbukti banyak pemimpin negara besar yang mengakui kehebatan dari falsafah negara kita. Disini Kenshi yang mempelajari Kempo baik sebagai bela diri maupun dalam  mengaplikasikan ajaran falsafah Kempo tentunya dapat diandalkan dan menjdi modal yang sangat besar dalam membangkitkan semangat mengembalikan jati diri bangsa.

            Ternyata falsafah kempo sejalan dengan falsafah Negara kita, dimana kita selalu menomorsatukan ketaqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati guru atau atasan tanpa merendahkan bawahan, mengembangkan sifat saling asah asih asuh, menjadi insan yang tidak ragu-ragu dalam bertindak tetunya telah difikirkan dengan matang dan penuh kesadaran, loyal pada pimpinan dan selalu mengasah kemampuan serta berusaha untuk mengamalkan ajaran pada masyarakat dan bukan semata untuk kepentingan yang sempit atau pribadi, itulah yang selalu diucapkan sebelum memulai latihan supaya menjadi budaya dan karakter manusia Indonesia.

            Janji dan ikrar kempo sudah merupakan jembatan untuk mencapai tujuan kempo didalam perannya pada kehidupan berbangsa dan bernegara, arti yang sangat dalam menyentuh hati yang sangat dalam di hati sanubari kita. Hal itu  menyadarkan kita bahwa sebagai Insan Kempo  bahwa tujuan dari kita belajar Kempo juga  membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang mampu berprestasi dan berperan di tingkat daerah, nasional, regional dan bahkan dunia untuk  ikut berperan aktif dalam perdamaian dunia, demi persaudaraan, demi tanah air, demi kemanusian.

            Kita telah sadar dengan kehebatan teknik-teknik Kempo dan didukung oleh  falsafahnya yang sangat fenomenal, bagaimana kita dapat mengenalkan atau memasyarakatkan  ajaran ini supaya lebih memasyarakat dikenal lebih luas khususnya dikalangan para pemimpin negeri, menjadi manusia tempaan seperti yang selalu disampaikan oleh Indra Sensei, sehingga dapat lebih besar lagi perannya dalam pembentukan karakter bangsa.

Boleh kita katakan Kempo sebagai cabang olahraga beladiri kurang populer daripada cabang olahraga beladiri lain, padahal kita banyak memliki keunggulan komparatif yang tidak dilmiliki oleh beladiri lain. Hal ini tentu menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai kenshi untuk lebih mengenalkan pada masyarakat sehingga tujuan dari Kempo bisa menjadi kenyataan, yang pada gilirannya dapat menjadi penggerak kemajuan bangsa dan negara disegala bidang kehidupan, Amin.



Ciri-ciri Shorinji Kempo

            Shorinji Kempo memiliki akar filosofi yang sangat tinggi sejalan dengan tujuan keyakinan yang dianut oleh bangsa kita,  dimana tujuan yang hakiki dari setiap agama adalah mencapai  kebahagian di dunia dan di akhirat, sehingga dalam penerapan ajaran Kempo selalu didasari oleh filosofi tersebut. Kasih sayang dan kekuatan harus menjadi suatu kesatuan yang tak terpisahkan. Dimana ada kasih sayang disanalah ada kekuatan begitu sebaliknya dimana ada kekuatan harus dilandasi oleh kasih sayang dengan kata lain kebijaksanaan akan lebih sempurna jika memiliki kekuatan. Kekuatan dan kasih sayang(kebijaksanaan) merupakan doktrin yang  menjadi roh  dan inti ajaran bagi insan Kempo. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hal ini sangat tepat sekali bila menjadi spirit bagi setiap penegak hukum dan abdi negara.

            Shorinji Kempo dilandasi prinsip Budo yang secara harfiah berarti menghentikan pertarungan, dalam arti yang sebenarnya adalah dimaksud bukan untuk berkelahi, berperang membunuh sesama tapi untuk menghentikan konflik antar manusia, tetapi dimaksud untuk membentuk budaya damai. Inilah pesan moral yang terkandung didalam ajaran ini. Berlatih kempo merupakan modal dasar dalam pembangunan moral pribadi, keluarga dan dalam lingkungan masyarakat. Hal ini terlihat, diwujudkan dalam setiap gerakan kempo lebih mengutamakan bertahan atau defensif dari pada menyerang. Kemampuan pengendalian diri terkandung dalam setiap gerakan kempo dan inti dari falsafah kempo.
            Sebagai olah raga beladiri dengan bersumber dari ajaran zen Budhisme tentunya mengutamakan keseimbangan baik raga dan rohani, menurut ajaran ini bahwa kebahagian yang dicita-citakan dapat dicapai saat di dunia, jika adanya keseimbangan atau keselarasan dan keharmonisan antara jiwa dan raga. Manifestasi dari kesemuanya itu tentunya tergambar dalam saat berlatih kita diwajibkan untuk menguasai atau melatih dengan baik gerakan kasar atau keras dan gerakan halus atau lemah. Goho dan Juho harus dikuasai secara bersama-sama. Mengapa demikian karena tidak selamanya kekerasan dapat dikendalikan dengan kekerasan begitu sebaliknya. Dengan menguasai keduanya kita dapat menempatkan mana yang didahului tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip dasar dari falsafah kempo itu sendiri.

Setelah  kita menguasai gerakan-gerakan  kempo dengan  seksama, kita  kembali pada dasar dari semuanya dimana  ilmu yang diciptakan oleh Dharma Taishi yang pertama diajarkan pada calon-calon biksu guna memnjadikan para biksu memiliki tubuh yang sehat dan dapat menolong sesama yang terkena kemalangan, tentunya yang menjadi dasarnya adalah tidak diperkenankan melakukan tindakan menyakiti dan bahkan membunuh pada sesama. Sehingga dalam beladiri shorinji kempo upaya untuk mengalahkan lawan adalah tanpa menyakiti atau membunuh. Jikalau terpaksa baru melakukan tindakan sesuai dengan kebutuhan saat itu. Menyadarkan orang jauh lebih utama dari sekedar melakukan kekarasan diluar batas kemampuannya. Disinilah keutamaan dari beladiri ang berasal dari Kuil Shorinji. Dan bersyukurlah bagi mereka yang mendapat kesempatan mempelajari ilmu ini.
           
            Untuk mengasah kemampuan teknk-teknik kempo harus dilakukan dan dilatih secara berpasang - pasangan, untuk apa, karena  syarat dengan teknik-teknik lipatan, kuncian dan bantingan, tentunya dilatih dengan berpasangan dan saling bergantian akan menjadi lebih baik dan dapat dikuasai dengan  baik pula. Baik teknik goho(keras) maupun juho(lunak) akan menjadi lebih tajam atau sempurna kalau diasah dengan berpasangan atau ada “lawan”. Bagaimana sasaran dari teknik itu, titik-titik kelemahan lawan, dapat dipraktekan,  bagaimana sakitnya teknik lipatan, kuncian dan bantingan itu akan lebih terasa. Dengan demikian setelah dikuasainya teknik-teknik tersebut tidak akan digunakan sembarangan, kecuali pada kondisi yang terdesak. Dengan kata lain beladiri kempo tidak bisa dilakukan dengan baik tanpa latihan yang berpasangan, sehingga disini ketergantungan dengan orang lain dan guru sangat penting dan besar sekali. Dalam kehidupan sehari-hari, pesan yang terkandung dalam ajaran ini adalah kita akan selalu membutuhkan orang dan bimbingan guru, sehingga kita senantiasa diajarkan untuk menghormati orang lain dan terutama guru dan senior kita.  

Semua  yang telah diuraikan diatas akan lebih sempurna lagi jika roh dari ajaran. Shorinji Kempo dapat disatukan dalam kehidupan kita, dimana terdapat penyatuan dalam segala gerak kehidupan antara kekuatan dan kasih sayang. Inilah falsafah Kempo yang sangat dalam yang dimiliki oleh setiap insan Kempo yaitu Riki Ai Funi, yang tidak dimiliki oleh Beladiri lain. Tentu dapat dipahami bahwa karena Bela diri Shorinji Kempo bersumber dari ajaran Budhis yang mengedepan kasih sayang, welas asih, kebijaksanaan, tetapi juga harus memiliki kekuataan, kemampuan fisik yang memadai karena tanpa  kemampuan fisik tidak pernah akan menjadi sempurna. Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara ajaran Kempo sangat relevan sekali jika dapat diaplilkasikan sehingga kontribusi terhadap pembangunan fisik dan mental bangsa akan menjadi lebih bergairah dan berkembang dengan baik. Dengan terbangunnya kemampuan fisik dan mental, intelektual dan spritual maka pembangunan negara akan lebih baik dan terarah tidak seperti sekarang dimana banyak permasalahan yang dihadapi bangsa ini dapat dikatakan akan merusak atau menurunkan sendi-sendi kehidupan, dimana rasa nasionalisme, kebanggaan sebagai bangsa menurun akibat perilaku sebagian masyarakat seperti penyalahgunaan wewenang, korupsi, tindakan anarkisme, menurunnya rasa kesetia kawanan masyarakat dan lain sebagainya. Dengan Menanamkan ajaran kempo yang tentunya sejalan dengan ajaran Pancasila akan dapat menyegarkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Paling tidak Kenshi harus dapat menjadi contoh dalam kehidupan bermasyarakat dimana mereka berada. Inilah kontribusi  yang besar yang dimiliki pewaris ajaran Sorinji Kempo pada bangsa dan negara Indonesia.


Penutup
            Demikian lengkapnya teknik beladiri kempo, tidak ada duanya didunia bela diri yang memiliki teknik goho dan yuho yang harus dikuasai secara bersamaan, apalagi diandasi oleh falsafah yang sangat kuat yaitu enam falsafah Kempo sebagai beladiri yang tentunya bersumber dari ajaran Budha masih sangat relevan dipelajari untuk membentuk fisik yang berkepribadian kuat dengan moralitas yang tinggi
            Falsafah beladiri kempo, Ken Zen Ichi Nio, Shu Shu Ko Ju, Go Ju Ittai, Fu Satsu Fugai, Kumite Shutai, Riki Ai Funi, dalam penerapannya sangat luhur sekali sebagai landasan dari pelajaran beladiri. Teknik Kempo yang mengutamakan bertahan dan kalau perlu menyerang disesuaikan dengan kondisi lawan, jika musuh dikalahkan bisa dengan teknik kuncian saja maka tidak harus menggunakan teknik keras, pukulan dan tendangan. Disinilah letak dasar kemanusiaan sangat dipertimbangkan dan diperhatikan dalam penerapan teknik kempo, dalam beladiri maupun dalam kehidupan sosial.
            Sebagai olah raga yang dipertandingkan, hal ini semata untuk memberi ruang kesempatan pada kenshi untuk menunjukan hasil pencapaian selama latihan terutama untuk generasi muda supaya lebih bergairah tetapi dengan aturan yang sangat ketat, tanpa mengabaikan rasa persudaraan dan psinsip-prinsip ajaran kempo.
            Dalam bidang kepemimpinan dan organisasi, seorang kenshi menguasai teknik beladiri kempo tentu juga harus memiliki kepemimpinan manajerial yang baik. Seorang kenshi juga dipersiapkan untuk menjadi pengurus, asisten pelatih, pelatih(guru) di dojonya masing-masing tanpa terkecuali, dimana hal ini secara tidak langsung memberi pengalaman berorganisasi dan latihan kepemimpinan. Dan saya sendiri merasakan sekali manfaat sebagai seorang kenshi  dalam mencari pekerjaan dan bahkan setelah  bekerja, sehingga dengan spirit bushido terasa menjadi motivasi didalam melaksanakan tugas, dengan bekal itu kita dapat memberi warna  dalam tatanan management perusahaan dimana kita bekerja.
            Sesuai dengan falsafah yang sangat luhur dan tiada duanya selengkap falsafah Shorinji Kempo yang menyentuh semua aspek fisik, mental, sosial, pendidikan, kepemimpinan.
 Aspek fisik untuk kebugaran dan kesehatan badan/tubuh kita, aspek mental untuk membangun karakter pribadi yang teguh, kuat, rendah hati dan berjiwa sportif, aspek pendidikan untuk selalu belajar dan menambah dan memperdalam ilmu serta mengembangkannya.
Aspek sosial,  untuk dapat mengamalkan baik dalam sisi sebagai ilmu beladiri maupun dalam penerapanya dalam kehidupan sehari hari, memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat yaitu saling menolong pada sesama dan berperan akif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan.
 Tentunya tidak ketinggalan aspek kepemimpinan dimana setiap kenshi sejak dini dididik dan dipersiapkan untuk mengembangkan kemampuan memimpin yng ada dalam dirinya, syukur dalam penerapan dimasyarakat dapat menjadi pemimpin yang baik dan dapat dibanggakan di lingkungan pekerjaan di lingkungan swasta, pemerintahan dan masyarakat yang tentunya dapat memberi manfaat terhadap perkembangan dan nama baik PERKEMI.        
            Akhirnya mari kita amalkan falsafah Shorinji Kempo yang sangat mulia dan luhur, seperti yang kita ucapkan setiap mulai latihan dimana janji dan ikrar kempo sangat inspiratif yang senantiasa terpatri dalam sanubari kita, seiring dengan falsafah negara kita dan tentunya masih sejalan dengan agama yang kita anut masing-masing untuk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa hebat dan mampu berdiri sama tinggi dengan negara-negara besar dan maju  di dunia.

           

Demi Tanah Air, Demi Persudaraan, Demi Kemanusiaan

Tidak ada komentar:

Gashuku Nasional

Gashuku Nasional